Berwisata ke Karangsambung, belum dikata merupakan
suatu bentuk wisata yang khas, berbeda dengan berwisata ke obyek-obyek yang
lain, karena lebih condong bersifat wisata ilmiah. Atau lebih khusus lagi,
dikenal sebagai wisata ilmiah (geo wisata). Bagaimana sebenarnya bentuk wisata
ke obyek yang satu ini, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan sedikit
informasi tentang hal itu.
Apakah anda ingin melihat dan ingin tahu seperti apa
wujud batuan dasar samudera, batuan dasar Pulau Jawa yang terangkat,
bekas-bekas tumbukan, aneka cindera mata dari batu mulia beserta penjelasan
ilmiahnya. Itulah antara lain tawaran simpatik yang disodorkan oleh obyek
wisata ini. Saran kami, jangan sia-siakan begitu saja penawaran itu, segera
kita langkahkan kaki kita ke sana. Sebab, dalam kenyataannya para wisatawan
manca begitu antusias untuk mengenal dari dekat ‘taman batuan alam’ yang konon
merupakan taman geologi yang terlengkap di Asia Pasifik.
Sebagai gambaran bagi anda, di Karangsambung kita akan
mendapat penjelasan tentang keunikan Karangsambung, melihat contoh batuan,
proses pembuatan kerajinan batu mulia dan hasilnya yang siap dijual preparasi
batuan dan analisa/uji mutu serta pemaduan ke beberapa lokasi batuan yang
sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan yang tersingkap di lapangan.
Keunikan
Kawasan Karangsambung, bisa dikatakan laksana suatu
monumen atau taman batuan hasil evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar 120
juta hutan yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini bisa dijumpai
bukti-bukti batuan hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan
Lempeng Benua Eurasia. Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih
312 km ke arah selatan di dasar Samudera Indonesia.
Di taman
geologi ini bisa kita jumpai aneka ragam batuan, baik batuan beku, sedimen dan
metamorf, yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi benua yang terbentuk,
kesemuanya tercampur aduk dengan ‘deformasi’ yang kuat.
‘Morfologi’ nya merupakan hasil interaksi antara
batuan, struktur geologi dan proses erosi, yang mencerminkan suatu ‘pembalikan
topografi’, sehingga membentuk rangkaian gunung melingkar dengan lembah
memanjang di tengahnya, menyerupai tapak kuda.
Sejarah
Ditilik dari sejarahnya, daerah ini sejak tahun 1963
telah dipergunakan untuk praktek lapangan para mahasiswa geologi di Indonesia.
Kemudian pada tahun 1964 didirikan Kampus Geologi Lapangan yang kemudian pada
tahun 1987 disempurnakan menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Laboratorium Alam
Geologi Karangsambung – LIPI dengan SK Ketua LIPI Nomor 837/Kep/A.5/87, tanggal
8 Mei 1987.
Saat ini, beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPN
‘Veteran’ Yogyakarta, UNPAD, UNPAK Gogor, UNISBA, KIP Yogyakarta, Semarang dan Jakarta,
serta program Diklat PPTP secara regular memanfaatkan fasilitas yang ada.
Beberapa organisasi geologi internasional seperti GEOSEA, CCOP, IPA, dan IGCP
dengan ahli kebumian dari berbagai negara seperti Inggris, Perancis, Amerika
dan Jepang, kerap datang ke Karangsambung. Di samping itu, berbagai organisasi
kebumian, peserta seminar kebumian, para pendidik dan siswa mulai dari SSD
sampai SLTA, juga sering mengunjungi Karangsambung.
Lokasi dan Fasilitas
Karangsambung merupakan sebuah desa yang terletak di
utara kota Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini dapat dicapai sekitar 45 menit dengan
kendaraan melalui jalan Kabupaten beraspal. Selama perjalanan dari kota Kebumen
mengasyikkan.Dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, kita bisa menikmati
pemandangan alam yang mengasyikkan, perpaduan antara sungai, perbukitan batu
dan hamparan sawah. (sungai yang melintasi daerah ini adalah sungai Luk Ulo,
yang dari namanya telah menggambarkan keadaannya yang berkelok-kelok seperti
“ulo” (ular). Oleh penduduk sekitarnya, sungai ini seringkali dimanfaatkan
untuk penambangan batu, yang dikenal dengan nama batuk Luk Ulo. Selain
dimanfaatkan untuk penghias taman, beberapa jenis batu yang terdapat di sungai
ini sering pula dimanfaatkan sebagai batu hias atau akik.
Sedangkan perbukitan batu yang bisa kita tatap
sepanjang perjalanan, merupakan aneka batuan yang masuk dalam kawasan taman
geologi Karangsambung. Kawasan ini memang cukup luas, dengan radius sekitar 300
kilometer persegi. Perbukitan batu itulah yang sering dijadikan tempat
penelitian atau praktek lapangan para ilmuwan maupun mahasiswa.
Dalam hal fasilitas akomodasi, bagi para pengunjung
telah tersedia.
Gedung Pertemuan, Ruang Kuliah yang dilengkapi dengan
audio visualnya, barak penginapan dan ‘guesth house’ yang dapat menampung 100
orang, termasuk kebutuhan layanan katering, penerangan listrik PLN, telepon
serta sarana olah raga.
Cinderamata
Sebagai pelengkap perjalanan wisata Anda ke
Karangsambung, Anda pun bisa mendapatkan aneka cinderamata yang tentu saja khas
daerah ini, sesuai dengan obyek dan potensi yang ada. Yaitu, aneka jenis dan
bentuk suseiki yang sangat menawan. Selain itu, aneka rupa batu akik dan
souvenir lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar